Kamis 09 Oct 2014 14:47 WIB

Ternyata, Lukisan Gua Sulawesi Sudah Banyak Rusak

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Julkifli Marbun
Lukisan gua (ilustrasi)
Lukisan gua (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar Muhammad Ramli mengatakan, di Maros Pangkep, Sulawesi Selatan dari 138 gua yang diteliti sebanyak 93 gua berisi lukisan yang dibuat manusia purba. Lukisan tersebut antara lain lukisan cap tangan manusia, lukisan  binatang, ada babi, anoa, burung, perahu, juga garis-garis abstrak.

"Lukisan itu warnanya ada yang merah dan ada yang hitam. Diperkirakan lukisan berusia 38 ribu sampai 40 ribu tahun berdasarkan flowstone yang ada di dinding gua," kata Ramli di Jakarta, Kamis, (9/10). (Baca: Lukisan Gua di Sulawesi Berumur 40 Ribu Tahun)

Sebenarnya, ujar Ramli, pada awal tahun 1980 terdapat lebih banyak lukisan gua dalam bentuk stensil tangan. Namun sayangnya lukisan itu sekarang banyak yang mengalami kerusakan.

Aktivitas penambangan  marmer oleh perusahaan tambang dan penumpukan-penumpukan jerami di dalam gua oleh masyarakat, kata Ramli, banyak merusak stabilitas lingkungan di dalam gua. Sehingga banyak lukisan gua manusia purba yang rusak.

Makanya, ujar Ramli, harus ada  studi konservasi untuk mencari cara terbaik dalam menjaga lukisan gua ini tetap bertahan. Sehingga anak cucu masih bisa menyaksikan lukisan gua manusia purba leluhur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement