REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyatakan cukup optimis Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tidak akan menghambat pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober nanti. Menurutnya isu penjegalan untuk menghambat proses pelantikan tidak akan terjadi.
"Nggak percaya saya (penjegalan), saya yakin dilantik. MPR itu orang-orang besar, orang-orang hebat," kata Gamawan, di kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (9/10).
Jika pun ada kondisi tertentu yang membuat pelantikan urung terjadi, menurut Gamawan, semuanya sudah diatur dalam UUD 1945. Isu penjegalan muncul seiring dengan dominasi Koalisi Merah Putih di parlemen. Apa lagi setelah pemilihan paket Ketua dan Wakil Ketua MPR melalui pengambilan suara terbanyak pada Rabu dini hari (9/10).
Paket pimpinan KMP unggul dibanding paket yang diajukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Pimpinan MPR 2014-2019 terpilih terdiri atas Ketua Zulkifli Hasan dari Fraksi PAN. Kemudian Wakil Ketua yakni Mahyudin dari Partai Golkar, Evant Ernest Mangindaan dari Fraksi Partai Demokrat, Hidayat Mur Wahid dari Fraksi PKS, dan Oesman Sapta Odang dari perwakilan DPD.