REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan gerakan mencabut paku di pohon untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian tanaman sebagai sarana penghijauan, keindahan, dan menjaga kelangsungan hidup manusia.
"Gerakan tersebut juga sekaligus untuk memperingati Hari Cinta Puspa dan Keanekaragaman Hayati, Hari Sumpah Pemuda, dan Hari Pahlawan," kata Ganjar di Semarang, Kamis (9/10).
Ia meminta seluruh komponen masyarakat, termasuk jajaran pemerintahan, baik instansi vertikal maupun horizontal, ikut ambil bagian pada gerakan yang akan dilakukan serentak pada 7 November 2014 itu.
Ganjar menjelaskan pohon merupakan salah satu sumber kehidupan karena memiliki banyak manfaat bagi semua mahluk hidup seperti penyumbang oksigen, mengurangi polusi, serta penyumbang unsur estetika.
"Data dari Arbor Day Foundation menyebutkan, sebuah pohon rindang mampu menghasilkan oksigen untuk bernafas sepuluh orang dalam setahun per musim," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Menurut Ganjar, hal tersebut berarti dengan memelihara pohon maka seluruh makhluk hidup akan mempunyai pabrik oksigen secara gratis sehingga perlu dilakukan pelestarian alam, khususnya terhadap tanaman.
"Pohon juga berguna sebagai pengurang polusi karena pohon bermanfaat memperbaiki kualitas udara melalui proses fotosintesis yang mengubah karbondioksida menjadi oksigen dan pohon bisa memberi kesan teduh, asri serta indah di sebuah lingkungan," katanya.
Ganjar mengungkapkan bahwa banyak manfaat yang diterima manusia dari sebatang pohon tapi kepedulian untuk memeliharanya masih kurang dan perilaku memaku pohon menjadi salah satu buktinya.
"Memaku di pohon akan membuat pohon mudah terserang pernyakit hingga akhirnya mati dan hal itu akan mengancam kelangsungan hidup manusia," ujarnya.