REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Ulama Selangor meminta pemerintah membatalkan pelaksanaan Oktoberfest di wilayah Selangor. Alasannya, pelaksanaan festival itu tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
"Apa yang membuat kami jengkel adalah pelaksanaan festival itu bersamaan dengan ibadah haji dan Idul Adha. Kami tidak masalah dengan itu asal sesuaikan dengan nilai-nilai Islam," ucap Rosdi Panjang, Presiden Ikatan Kebajikan dan Dakwah Selangor, seperti dilansir Malay Mail, Kamis (9/10).
Sebelumnya, ulama juga meminta penarikan iklan ruang ruang yang mempromosikan festival bir tersebut. Ulama menilai pemerintah sudah mulai longgar dalam mengawasi peredaran iklan alkohol di ruang publik. "Ketika Barisan Nasional (BN) berkuasa, tidak ada izin iklan alkohol. Kini, pemerintah Selangor melakukan sebaliknya," kata Noh Omar, Kepala UMNO Selangor.
Profesor Hukum Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Datin Noor Aziah Mohd mengatakan penyelenggara festival harus meminta izin. Ini sesuai dengan Undang-Undang Majelis Damai 2012. "Dalam hal ini Oktoberfest tidak memiliki izin. Kalau tak berizin jelas, itu melanggar konstitusi federal," ucapnya/
"Penyelenggara harus mencari izin sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Majelis Damai 2012, jika mereka ingin melanjutkan dengan acara di tempat terbuka," Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) profesor hukum Datin Noor Aziah Mohd Awal dikutip Berita Harian .
Secara terpisah, Anggota PAS, Nasrudin Hassan menilai Oktoberfest bukanlah masalah besar. Alasannya, hak setiap non-Muslim untuk mengelar festival alkohol tersebut. "Jadi, ambilah tindakan yang diperlukan" kata dia.
Sejak lima tahun lalu, pejabat Masjid di Selangor, seperti imam dan muadzin, telah diizinkan untuk menangkap Muslim yang ketahuan minum alkohol di depan umum.