REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA -- Seorang penjaga perdamaian Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) asal Pakistan terbunuh dalam penyergapan di Ibu Kota Republik Afrika Tengah. Anggota penjaga perdamaian lainnya juga mengalami luka serius akibat serangan tersebut.
Kepala misi PBB (MINUSCA), Jenderal Babacar Gaye, mengatakan, tujuh tentara dari Pakistan dan Bangladesh juga mengalami luka ringan ketika berpatroli di KM-11 di Bangui.
PBB dan Palang Merah mengatakan, pertikaian di Republika Afrika Tengah menewaskan delapan orang dan melukai 25 lainnya.
Organisasi HAM (HRW) menyatakan, kekisruhan tersebut adalah hal paling serius yang pernah terhadi dalam beberapa bulan belakangan.
Kekisruhan tersebut menawaskan ribuan orang dan sekitar satu juta orang orang telah menjadi pengungsi.