REPUBLIKA.CO.ID,
GAZA-- Pemerintah persatuan Palestina mengadakan pertemuan pertamanya di Gaza. Ini merupakan sidang pertama sejak 2007, ketika terjadi konfrontasi bersenjata dan memburuknya hubungan Fatah dan Hamas.
Pertemuan pada Kamis (9/10), dihadiri para menteri yang berbasis di Gaza. Setelah sebelumnya Israel memblokir perjalanan mereka ke Tepi Barat untuk dilantik.
"Ini adalah permerintah bagi seluruh Palestina, karena itu saya menuntut semua faksi mendukung pemerintah dalam membangun kembali Gaza dan memulihkan kehidupan normal," kata Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah selama pertemuan.
Mantan perdana menteri Gaza dan salah satu pemimpin Hamas, Ismail Haniya, terus mendesak Fatah menindaklanjuti janji rekonsiliasi mereka. Ia menekankan agar rokonsiliasi dapat berhasil dalam segala bentuknya.
"Pertemuan ini memperkuat persatuan Palestina dan akhir perpecahan selama bertahun-tahun yang merugikan bangsa dan politik," kata Haniya.
Aljazirah melaporkan dari Gaza mengatakan, pertemuan tatap muka sangat penting bagi pemerintahan baru untuk menunjukkan sebuah front persatuan. Sebelumnya pemerintah persatuan telah disepakati empat bulan lalu. Pemerintah ini dibentuk untuk menggantikan pemerintah saingan di wilayah terpisah.
Pihak Palestina sepakat bulan lalu, bahwa pemerintah persatuan akan bertanggung jawab langsung atas Gaza. Sebelum ditetapkannya konferensi bantuan internasional untuk Gaza, 12 Oktober di Kairo.
Palestina sebelumnya telah meminta lebih dari 4 miliar dolar bantuan, untuk membangun kembali infrastruktur Gaza. Mereka juga meminta bantuan kemanusiaan untuk wilayah pantai yang diblokade Israel, di mana tempat tersebut merupakan salah satu daerah paling padar penduduknya di dunia.