REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia Sulawesi sekitar 39,9 ribu tahun yang lalu (tyl) sudah mampu melukis berbagai motif di gua-gua di Maros. Ada lukisan motif geometris, motif cap tangan, hingga lukisan figuratif hewan yang mereka lihat ketika itu yaitu babi, babirusa, dan anoa. Di mana tepatnya manusia Sulawesi melukis di gua ketika itu?
Penelitian yang dilakukan 10 peneliti dari Indonesia-Australia menghasilkan beberapa fakta unik. Pertama, lukisan gua di Maros, terutama yang umurnya paling tua, dilukis di tempat yang sukar di jangkau oleh manusia saat ini. Lukisan itu berada di langit-langit gua, di dinding bagian atas ceruk atau gua, atau di tempat lain yang sulit diakses.
"Lukisan umumnya berlokasi dekat dengan mulut gua dan di bagian gua terdalam dan gelap," demikian penjelasan peneliti seperti dikutip dari jurnal sains Nature, Kamis (9/10).
Fakta kedua yang unik adalah hubungan antara motif lukisan dengan umur lukisan. Di lukisan gua yang tertua, antara 35 ribu tyl-39,9 ribu tyl motifnya umumnya cap tangan. Kemudian ada lukisan figuratif yang natural menggambarkan hewan-hewan di Sulawesi Selatan ketika itu yaitu anoa, babirusa, dan babi yang berwarna cokelat kemerah-merahan.
Sementara untuk lukisan gua yang umurnya lebih muda, motifnya berbeda. Peneliti menemukan perbedaan ini cukup tegas, yaitu lukisan yang lebih muda bergambar geometris perpaduan antara motif yang diduga anjing dengan geometris, motif manusia, dan motif geometris. Dan umumnya digambar dengan arang berwarna hitam.