REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ibu dari tawanan Peter Kassig atau Abdul-Rahman Kassig, tengah mencoba menghubungi pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abu Bakar al-Baghdadi. Ia berharap Baghdadi dapat mengampuni dan membebaskan anaknya.
Dilansir dari Yahoo News, pada Rabu (8/10), Paula Kassig mengirim pesan melalui akun jejaring sosial Twitter yang ia tujukan untuk al-Baghdadi. Dalam suratnya ia menyatakan keinginannya bertemu dengan Baghdadi, dan meminta pemimpin ISIS itu membebaskan anaknya.
"Saya mencoba untuk menghubungi ISIS terkait nasib anak saya. Suami saya dan saya bicara atas nama pribadi, tanpa bantuan dari pemerintah. Kami ingin bicara dengan Anda. Bagaimana kami menghubungi Anda?" tulis Kassig dalam pesan Twitternya.
Permohonan Kassig terjadi kurang dari sepekan setelah kelompok militan itu merilis video yang mengancam akan membunuh anaknya. Peter Kassiq diketahui telah mengubah namanya dan masuk Islam, selama menjadi tawanan ISIS. Menurut keluarga ia ditangkap Oktober 2013, saat menjadi pekerja bantuan kemanusiaan di Suriah.
Sebelumnya pada Sabtu, ISIS memperlihatkan video pemenggalan terbaru dari pekerja bantuan Inggris Alan Henning. Pada Rabu, Paula Kassig dan suaminya bergabung dengan mahasiswa di Universitas Butler, untuk menggelar doa bersama bagi putranya.
Dalam surat yang dikirimkan pada orangtuanya, Juni lalu, Kassig mengungkapkan ketakutannya akan kematian. Dan bagian tersulit adalah apakah ia masih bisa berharap.