Jumat 10 Oct 2014 21:18 WIB

Masalah Jembatan Besi Tambora Mulai Terurai

Rep: C09/ Red: Erdy Nasrul
 Warga mengatur lalulintas pengendara yang melintasi perlintasan rel kereta api yang tidak dilengakapi palang pintu di kawasan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (10/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Warga mengatur lalulintas pengendara yang melintasi perlintasan rel kereta api yang tidak dilengakapi palang pintu di kawasan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (10/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, TAMBORA -- Kebakaran sudah berkali-kali terjadi di wilayah permukiman padat Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Selatan. Penyebab utamanya konsleting listrik di rumah-rumah warga yang saling berhimpitan.

"Saya ingin penataan ulang kabel-kabel listrik di rumah-rumah itu," kata Amperiyani, Lurah Jembatan Besi, Tambora, Jumat (10/10).

Ia pun mengadakan kerja sama dengan PLN untuk memberikan pengertian kepada warga atas masalah listrik. Bersama PLN, kata Amperiyani, sweeping kabel-kabel listrik yang bermasalah digelar.

Warga terus diingatkan agar tidak memakai kabel-kabel kecil yang tidak sesuai standar, yang dapat menimbulkan hubungan arus pendek. Amperiyani mengatakan peninjauan berkala juga dilakukan agar tidak terjadi lagi kasus-kasus pencurian listrik oleh beberapa home industry di wilayah itu.

Hidran-hidran kering banyak ditempatkan di permukiman warga sejak 2013 sebagai upaya untuk mempermudah jalannya air jika sedang terjadi kebakaran. Hidran-hidran kering itu, jelas Amperiyani, merupakan bentuk kerja sama pemerintah setempat dengan pihak pemadam kebakaran.

Pada kebakaran-kebakaran sebelumnya tim pemadam selalu mengalami kesulitan dalam mencapai titik api karena keadaan permukiman yang padat. Menurut Amperiyani, tahun ini banyak diadakan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat Tambora mengenai bagaimana cara mengatasi kebakaran.

Selama ini jika terjadi kebakaran, masyarakat lebih dulu berusaha menyelamatkan barang-barang di dalam bangunan rumah, bukan berusaha memadamkan api. Pelatihan-pelatihan itu diadakan agar warga lebih siap dan tidak panik ketika ada peristiwa kebakaran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement