REPUBLIKA.CO.ID, TAMBORA -- Kebakaran sudah berkali-kali terjadi di wilayah permukiman padat Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Selatan. Penyebab utamanya konsleting listrik di rumah-rumah warga yang saling berhimpitan.
"Saya ingin penataan ulang kabel-kabel listrik di rumah-rumah itu," kata Amperiyani, Lurah Jembatan Besi, Tambora, Jumat (10/10).
Ia pun mengadakan kerja sama dengan PLN untuk memberikan pengertian kepada warga atas masalah listrik. Bersama PLN, kata Amperiyani, sweeping kabel-kabel listrik yang bermasalah digelar.
Warga terus diingatkan agar tidak memakai kabel-kabel kecil yang tidak sesuai standar, yang dapat menimbulkan hubungan arus pendek. Amperiyani mengatakan peninjauan berkala juga dilakukan agar tidak terjadi lagi kasus-kasus pencurian listrik oleh beberapa home industry di wilayah itu.
Hidran-hidran kering banyak ditempatkan di permukiman warga sejak 2013 sebagai upaya untuk mempermudah jalannya air jika sedang terjadi kebakaran. Hidran-hidran kering itu, jelas Amperiyani, merupakan bentuk kerja sama pemerintah setempat dengan pihak pemadam kebakaran.
Pada kebakaran-kebakaran sebelumnya tim pemadam selalu mengalami kesulitan dalam mencapai titik api karena keadaan permukiman yang padat. Menurut Amperiyani, tahun ini banyak diadakan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat Tambora mengenai bagaimana cara mengatasi kebakaran.
Selama ini jika terjadi kebakaran, masyarakat lebih dulu berusaha menyelamatkan barang-barang di dalam bangunan rumah, bukan berusaha memadamkan api. Pelatihan-pelatihan itu diadakan agar warga lebih siap dan tidak panik ketika ada peristiwa kebakaran.