REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Konsep Ekopesantren mengajak umat Muslim mengubah perilaku dan pola hidup warga dalam menjaga lingkungan melalui peningkatan pendidikan Islam.
“Pondok pesantren dapat berperan besar dalam upaya penyelamatan lingkungan, antara lain dengan menanamkan pemahaman lingkungan melalui aspek keyakinan bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah serta kecintaan kita terhadap alam,'' papar salah satu pendiri Pondok Pesantren Ulil Albab Kampus UIKA, Prof. Didin Hafidhuddin di acara diskusi Pusat Pengajian Islam (PPI) Universitas Nasional, akhir pekan lalu.
Ketua Umum Badan Zakat Nasional (BAZNAS) ini menegaskan, peran pondok pesantren tidak hanya menafsirkan lingkungan dalam arti kata alam saja, tapi juga perlu memahami lingkungan dari sudut pandang sosialnya juga.
“Keterlibatan pondok pesantren untuk menyelamatkan lingkungan ini diterjemahkan ke dalam konsep eko pesantren yang melibatkan ajaran-ajaran agama dalam setiap tindakannya,” terang Didin.
Artinya, pendekatan agama Islam dianggap sangat penting untuk menciptakan lingkungan Wakil Pusat Pengajian Islam (PPI) Universitas Nasional, Dr Fachruddin Mangunjaya, M.Si. mengungkap konsep eko pesantren merupakan salah satu upaya melibatkan Islam ke dalam penyelamatan alam
''Islam memiliki khazanah yang luar biasa tentang lingkungan untuk mencapai keseimbangan, hanya praktiknya saja yang belum maksimal,'' tutur Fachruddin.
Beberapa pondok pesantren telah melakukan langkah nyata untuk menyelamatkan lingkungan melalui konsep Ekopesantren, salah satunya adalah pondok pesantren Darunnajah. Menurut Ketua Biro Kemasyarakatan Pondok Pesantren Darunnajah Mardhani Zuhri.
Melalui gerakan menanam satu juta pohon, bank pohon, serta melakukan pengelolaan sampah melalui bank sampah.