REPUBLIKA.CO.ID, ARAB SAUDI -- Perang terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menjadi perhatian dunia. Negara-negara Eropa dan Arab pun turut serta dalam memerangi aliran Islam radikal tersebut.
Berikut tugas negara-negara arab dalam koalisi untuk memerangi ISIS seperti diwartakan CNN, Ahad (12/10) :
Saudi Arabia, negara yang dipimpin Abdullah ibn Abdilazīz ini setuju untuk memfasilitasi Amerika Serikat di timur tengah. Bahkan pada September lalu, Saudi Arabia bersama Amerika berhasil membombardir militan ISIS dan menghancurkan beberapa kendaraan dan markas logistik ISIS. Tak hanya itu, Saudi Arabia juga telah menyumbang 500 juta dolar ke pundi-pundi lembaga bantuan kemanusiaan PBB di Irak.
Uni Emirate Arab, negara ini bertugas untuk membantu memerangi ISIS dengan meluncurkan serangan udara. BahakanUni Emirat Arab telah mengirimkan pilot wanita pertama untuk memimpin misi serangan udara tersebut.
Turki, negara perbatasan Eropa-Asia ini bertugas untuk memotong aliran dana untuk ISIS. Selain itu, Turki berwenang untuk menolak sejumlah pejuang asing yang menuju Siria untuk bergabung bersama kaum ekstrim tersebut. Tak hanya itu, baru-baru ini, pemerintah Turki menyetujui penurunan pasukan militernya ke wilayah konflik.
Yordania, tak berbeda dengan uni Emirat Arab, negara monarki ini bertugas melaksanakan serangan udara kepada ISIS. Namun selain hal tersebut, Yordania juga bertugas untuk menyuplai sejumlah intelejen terkait gerakan ISIS.
Mesir, negara beribukota Kairo ini bertugas untuk memerangi ISIS secara ideologi. Selain itu, negara yang berada dibawah pimpinan Abdel Fattah el-Sisi ini juga turut membantu Amerika Serikat dalam tugas militer. Kendati jenis tugas yang diemban itu tidak pernah diungkapkan kepada publik secara rinci.
Qatar, sebagai negara yang dekat dengan Amerika, Qatar bertugas untuk memberikan fasilitas militer kepada tentara AS. Beberapa tugas yang diemban Qatar antara lain dengan melakukan penerbangan bermisi kemanusiaan.
Kurdis Iraq, suku ini bertugas untuk memerangi ISIS di darat. Bersama Amerika, mereka mempertahankan perbatasan Iraq dan Siria.
Bahrain, negara kaya minyak ini bertugas untuk melakukan serangan udara terhadap ISIS yangberlokasi di Siria. Pasalnya Bahrain merupakan sahabat dekat AS selama bertahun-tahun. Selain itu, markas besar Amerika juga terdapatdi Bahrain.
Ikuti Whatsapp Channel Republika