Senin 13 Oct 2014 08:07 WIB
Ulil DIcekal Malaysia

Pemerintah Malaysia: Ulil Tokoh Liberal Keterlaluan

Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla.
Foto: Antara
Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia didesak bertindak tegas dengan membatalkan diskusi yang dihelat Yayasan Gerakan Kesederhanaan Global (GMM) dan Islamic Renaissance Front bertajuk 'Tantangan Fundamentalisme Agama di Abad Ini' yang dijadwalkan di Bukit Damansara pada 18 Oktober mendatang. Itu lantaran pihak panitia mengundang Ulil Abshar Abdalla sebagai pematerinya.

Ahli Majlis Tertinggi UMNO, Dr. Mohd. Puad Zarkashi mengatakan, diskusi dengan mengundang pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) tersebut sangat tidak wajar diadakan karena dikhawatirkan akan menggugat persoalan akidah agama Islam (Baca: Dianggap Menyesatkan Umat Islam, Ulil Masuk Daftar Hitam Imigrasi Malaysia)  .

Baca Juga

Mohd. Puad Zarkashi melanjutkan, acara itu bisa memunculkan ideologi politik baru secara tidak tepat di masyarakat. Karena itu, ia mengingatkan kepada Ketua Pegawai Eksekutif GMM, Datuk Saifuddin Abdullah supaya lebih bertanggung jawab dalam membuat acara.

Pasalnya, GMM didirikan bukan sebagai badan yang ingin meraih popularitas di kalangan anak muda dengan membawa ideologi politik baru yang bertentangan. GMM yang dikenalkan Datuk Seri Najib Tun Razak lantaran kesederhanaan yang diperjuangkan, kata dia, kini sangat melenceng kalau ingin memperkenalkan Islam liberal.

"Ulil Abshar ini bukan saja tokoh liberal yang keterlaluan, tetapi juga merupakan penyokong kuat golongan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Dia juga menyokong ajaran Ahmadiyah yang difatwakan sebagai sesat bukan saja di Indonesia tetapi oleh pihak berkuasa Malaysia," kata Puad dikutip dari Utusan Malaysia Online.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement