REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia didesak bertindak tegas dengan membatalkan diskusi yang dihelat Yayasan Gerakan Kesederhanaan Global (GMM) dan Islamic Renaissance Front bertajuk 'Tantangan Fundamentalisme Agama di Abad Ini' yang dijadwalkan di Bukit Damansara pada 18 Oktober mendatang. Itu lantaran pihak panitia mengundang Ulil Abshar Abdalla sebagai pematerinya.
Ahli Majlis Tertinggi UMNO, Dr. Mohd. Puad Zarkashi mengatakan, diskusi dengan mengundang pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) tersebut sangat tidak wajar diadakan karena dikhawatirkan akan menggugat persoalan akidah agama Islam (Baca: Dianggap Menyesatkan Umat Islam, Ulil Masuk Daftar Hitam Imigrasi Malaysia) .
Mohd. Puad Zarkashi melanjutkan, acara itu bisa memunculkan ideologi politik baru secara tidak tepat di masyarakat. Karena itu, ia mengingatkan kepada Ketua Pegawai Eksekutif GMM, Datuk Saifuddin Abdullah supaya lebih bertanggung jawab dalam membuat acara.
Pasalnya, GMM didirikan bukan sebagai badan yang ingin meraih popularitas di kalangan anak muda dengan membawa ideologi politik baru yang bertentangan. GMM yang dikenalkan Datuk Seri Najib Tun Razak lantaran kesederhanaan yang diperjuangkan, kata dia, kini sangat melenceng kalau ingin memperkenalkan Islam liberal.
"Ulil Abshar ini bukan saja tokoh liberal yang keterlaluan, tetapi juga merupakan penyokong kuat golongan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Dia juga menyokong ajaran Ahmadiyah yang difatwakan sebagai sesat bukan saja di Indonesia tetapi oleh pihak berkuasa Malaysia," kata Puad dikutip dari Utusan Malaysia Online.