Senin 13 Oct 2014 16:26 WIB
Ulil Dicekal Malaysia

Istri Ulil: Saya Juga Mau Ikut

Rep: C60/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL), Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla.
Foto: Antara
Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL), Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pencekalan yang dilakukan Pemerintah Malaysia terhadap aktivis Islam, Ulil Absar Abdalla mendapat tanggapan dari berbagai kalangan. Salah satu tanggapan menarik datang dari sang istri, Ienas Tsuroiya.

Wanita yang kerap disapa Mbak Ines mengaku tidak terlalu ambil pusing mengenai pencekalan pemerintah negeri Jiran tersebut. “Saya santai saja dengernya,” ujar Ines saat dihubungi ROL, Senin (13/10).

Namun putri KH Mustofa Bisri ini menyayangkan, adanya pencekalan terhadap suaminya. Sebab kedatangan suaminya ke Malaysia hanya untuk berdialog di dalam forum ilmiah.

Dia mengaku, suaminya diundang sebagai pembicara pada acara bertajuk “Tantangan Fundamentalisme Agama di Abad Ini” di Bukit Damansara, Malaysia, Sabtu (18/10) mendatang. Dia menyatakan, pencekalan suaminya disampaikan oleh panitia penyelenggara beberapa waktu lalu. Pencekalan itu, kata dia bermula dari Persatuan Ulama Malaysia yang melayangkan protes terhadap rencana kedatangan suaminya di acara tersebut.

“Katanya, alasannya bertentangan dengan akidah,” ujar Ines. Ines melanjutkan, permintaan tersebut langsung diakomodir pemerintah. Dan Pemerintah Malaysia memerintahkan pihak imigrasi Malaysia untuk mencekal kedatangan suaminya ke negeri satu rumpun itu.

“Awalnya dikirain cuma demo penolakan aja, kan itu sudah biasa. Padahal kita sudah cari tiket juga, karena saya juga mau ikut. Jadi terpaksa batal deh,” ujar Ines enteng.

Ines menyatakan, kendati terdapat pencekalan, suaminya akan tetap melanjutkan rencana presentasi di acara tersebut melalui Skype.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement