Senin 13 Oct 2014 17:00 WIB

Indonesia-Sri Lanka Targetkan Nilai Perdagangan 1 Juta Dolar AS

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Marty Natalegawa
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Sri Lanka Gamini Lakshman di Jakarta. Kedua negara ini bertemu guna meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, termasuk ekonomi.

Dalam pertemuan ini, Marty mengatakan Indonesia dan Sri Lanka sepakat telah menetapkan target nilai perdagangan hingga 1 Juta dolar AS pada 2015 mendatang. "Kita sudah menetapkan target nilai perdagangan 1 miliar dolar AS tahun 2015. Saat ini belum dicapai target itu karena ada beberapa kendala namun saya yakin upaya itu akan terus ditingkatkan," katanya, Senin (13/9).

Selain itu, kedua negara juga akan meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan, pertanian, perikanan, pariwisata, serta ekonomi. "Pertemuan ini intinya bagaimana memberikan wujud yang lebih nyata terhadap potensi hubungan RI- Sri Lanka karena dari segi politik hubungan sudah baik. Sekarang yang perlu dilaksanakan wujud konkret dari hubungan perdagangan, ekonomi, pariwisata, dll," jelasnya.

Marty menjelaskan Indonesia dan Sri Lanka juga membahas sejumlah kerjasama demi kepentingan kedua belah pihak. Pasalnya, kedua negara ini sama-sama memiliki kasus dan persoalan yang serupa, yakni penyelundupan manusia serta pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.

"Indonesia dan Sri Lanka menghadapi masalah yang serupa di bawah payung Bali Process mengangani arus penyelundupan manusia ke Australia. Indonesia dan Sri Lanka juga sama-sama mengirim tenaga kerjanya ke luar negeri. Maka keduanya perlu bekerja sama untuk memastikan kepentingan bersama," tambah Marti. Ia mengatakan dengan kesepakatan peningkatan kerja sama antara dua negara ini dapat mengoptimalkan hubungan kedua negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement