REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Peristiwa kebakaran di kawasan Plumpang Kampung Tanah Merah Bawah Jalan Perjuangan VI RT 006/010, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Senin (6/10) menyisakan duka. Lembaga Filantropi Rumah Zakat tanggap menyalurkan bantuan darurat.
Kepada ratusan warga yang mengungsi, Rumah Zakat memberikan 40 kornet Superqurban, tujuh karung beras ukuran 20 kg, dua karung beras ukuran lima kg, 20 dus popok bayi, satu dus peralatan mandi, serta 15 dus air minum kemasan.
“Kami bersyukur bisa menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran Pelumpang, semoga bisa meringankan beban masyarakat kita yang terkena musibah,” kata Pras Purworo, Kepala Program Rumah Zakat dalam rilis yang diterima Republika, Senin (13/10).
Di samping itu, pemberian bantuan juga bertujuan menumbuhkan kepedulian dari masyarakat sekitar dan lainnya. Ia pun mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih mewaspadai kemungkinan terjadinya kebakaran dalam kondisi cuaca di musim kemarau seperti sekarang ini.
Purworo mengungkapkan Rumah Zakat berkomitmen untuk terus membantu meringankan beban masyarakat korban kebakaran, bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat lainnya.
Ia mengungkapkan, kebakaran Plumpang menghanguskan 52 rumah warga yang dihuni 88 kepala keluarga dengan jumlah jiwa yang mengungsi sebanyak 297 jiwa.
''Akibat kebakaran ini, warga mengalami kerugian materil sebesar Rp 500 juta Rupiah. Saat ini warga korban kebakaran diungsikan di tenda-tenda yang dibangun di sekitar Jalan Perjuangan,'' ujarnya.
Ketua RW setempat, Suwardi mengaku sangat terkesan dengan adanya bantuan Rumah Zakat tersebut. “Kebetulan masyarakat kami kondisi ekonominya sulit, mudah-mudahan bisa memberikan manfaat mengurangi beban masyarakat yang terkena musibah,” katanya.
Suwardi mengungkapkan masyarakat Plumpang sering kesulitan untuk makan sehari-hari terlebih setelah mengalami musibah kebakaran ini.
Iai berharap, bila kelak ada bantuan berikutnya, ia menginginkan bantuan tersebut berupa bahan bangunan agar warga bisa kembali membangun rumah mereka yang hangus terbakar.