Selasa 14 Oct 2014 19:20 WIB

INDIF : Agus Martowardojo Pas Jadi Menteri di Sektor Ekonomi

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta --- Direktur Eksekutif INDIF Sugeng Bahagia mengatakan bahwa menteri-menteri pembantu Jokowi-JK di sektor ekonomi harus seorang yang cermat menangani fiskal. Menteri yang dipilih sebaiknya yang mampu menempatkan diri sebagai pemerintah sekaligus menjaga fiskal tetap sehat.

"Ia harus bisa mengatakan tidak pada proyek yang membawa beban fiskal," katanya kepada Republika, Selasa (14/10). Satu nama yang disebutkan yaitu Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.

Ketua Board INFID Danang Widoyoko menyebutkan beberapa kriteria yang harus dimiliki para menteri ekonomi selanjutnya. Mereka yang terpilih harus seseorang yang mampu mengambil keputusan dengan cepat, cermat menghitung resiko  kebijakan ekonomi, dan berpikir out of the box.

"Kini parlemen banyak diduduki oposisi, jadi menteri ekonomi harus yang berani fight di DPR," kata Danang.

Kabinet Jokowi-JK dinilai bakal menghadapi banyak gejolak ekonomi. Untuk itu dibutuhkan ekonomom yang tak hanya pandai teori, tapi juga kaya pengalaman.

Sedangkan Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengaku belum ada tawaran dari pemerintah mendatang untuk mengisi jabatan apapun. Ia pun menolak berkomentar lebih banyak tentang hal ini.

"Belum ada yang ketemu," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement