REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Mohammed-ul Emin, Beirut memiliki banyak kesamaan dengan arsitektur Masjid Biru Istanbul, Turki. Ini karena pengaruh gaya arsitektur Ustmaniyah.
Masjid ul Emin dibangun oleh Sufi Mohammed Abdulnassir atas restu Sultan Ustmaniyah,Abdulmajid I. Tak heran, pengaruh Ustmaniyah, dalam hal ini Masjid Biru, begitu dominan di masjid ini.. Di awal pembangunanya, ada ruangan khusus untuk darwis. Namun, hancur karena perang sipil Lebanon. Sisa bangunan yang ada kini menjadi masjid.
Apa yang menarik tentang Masjid Mohammed-ul Emin adalah satu kubah besar dengan empat kubah kecil yang mengapit. Pada dinding dan lantainya merupakan keramik khas kota Kutahya. Lalu dilapisi, karpet yang juga berasal dari Turki. Karakteristik itu yang membedakan masjid ul Emin dengan kembarannya.
Di era modern, masjid ini sempat hancur karena perang sipil. Lalu, PM Rafiq Hariri memperbaiki masjid tersebut. Sayang, beliau tidak sempat melihat perbaikan masjid lantaran dibunuh pada tahu 2005. Atas permintaan keluarganya, jenazah Hariri dimakamkan disamping Masjid ul Emin.