Rabu 15 Oct 2014 21:34 WIB

Pembajakan Ancam Kelangsungan Industri Film dan TV di Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Aktor asal Australia, John Jarratt, menyebut, pembajakan adalah kanker yang akan membunuh industri film dan TV di Australia dalam 5 tahun mendatang.

Penelitian baru, yang ditampilkan pada Konvensi Film Internasional Australia ke-69 di Gold Coast,mengungkap bahwa tingkat pembajakan di Australia meningkat.  Buktinya,  29% orang dewasa mengaku melakukan pembajakan secara aktif. Jumlah ini naik 4% dari tahun lalu. Data itu juga menyebut bahwa masyarakat meningkatkan frekuensi mereka untuk mengunduh film dan konten TV bajakan.

Bintang ‘Wolf Creek’, John Jarratt, mengatakan, para fans harus menyadari bahwa mereka tengah ‘melakukan sesuatu yang merugikan orang lain demi keuntungan mereka sendiri’. “Mereka adalah para penggemar kami, mereka mencintai kami dan film-film kami, mereka adalah sumber masalahnya tapi sekaligus sumber solusinya. Ini yang namanya kanker pembajakan...saat ini sangat fatal dan akan membunuh industri film Australia dengan sangat segera dan dalam beberapa tahun ke depan saja – tak diragukan lagi -,” ungkapnya baru-baru ini.

John mengemukakan, “Ada obat dari kanker ini, hanya dengan membeli dvd film seperti halnya membeli barang-barang lain di dunia ini. Anda tak seharusnya mengambil sesuatu tanpa membayar dan mencuri dari orang lalu mengambil penghasilan mereka.”

John menegaskan, ia dan kru filmnya akan jatuh bankrut dan tak mampu lagi memproduksi film, kemudian masyarakat tak mau berinvestasi di industri film independen Australia karena bidang ini sulit mencetak keuntungan.

“Karena pembajakan itu sangat berat, bermula dari industri DVD milyaran dolar ketika anda harus pergi ke Blockbuster dan beli DVD pada Jumat malam untuk ditonton akhir pekan, menjadi menjamurnya orang-orang yang mengunduh secara ilegal dari rumah,” tuturnya.

Ia mengeluhkan, “Kami tak diupah atas usaha kami. Jadi anda mendapatkan hasil kerja keras saya dengan gratis jika anda mengunduh secara ilegal.”

John mengatakan, ada beberapa tahap yang butuh dilakukan untuk menyelamatkan industri film Australia. “Mulai dengan memblokir situs pembajakan. Kami perlu mendidik para penggemar yang mencintai industri kami bahwa mereka sebenarnya membunuh kami, dan kami harus membuat pembelian film online menjadi lebih mudah diakses,” rincinya.

Ia menyambung, “Meski demikian, kami melakukan itu melalui pendidikan, melalui perundang-undangan dan kami membuatnya lebih layak untuk dibeli, kita tak bisa memberi apa pun secara cuma-cuma."

Pendidikan dimulai dari rumah

Sutradara Jeremy Sims mengaku, ia khawatir dengan tingkat pembajakan yang tinggi di Australia dan dampaknya bagi industri film di negara ini.

Ia mengatakan, film perangnya ‘Beneath Hill 60’, yang diluncurkan lebih dari 4 tahun lalu, masih saja dibajak.

“Jika anda merenungkan, bahkan beberapa pemasukan yang dulu didapat, kemungkinan jumlahnya setara dengan perbedaan antara karya sutradara yang didanai atau tidak,” utaranya.

Ia menjelaskan, “Saya pikir orang tua bisa berbuat banyak dengan mengajarkan anak-anak mereka bagaimana mengunduh film dan TV tanpa membayar itu mengancam kehidupan orang lain dan kesejahteraan sebuah industri dan pada dasarnya sama dengan mencuri.”

“Itulah pesan yang saya ajarkan ke anak-anak saya,” sambungnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement