REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Sutarman memperbolehkan Relawan Jokowi untuk menggelar arak-arakan pascapelantikan presiden - wapres terpilih Joko Widodo - Jusuf Kalla pada 20 Oktober 2014.
"Tidak apa-apa kalau arak-arakan dari Bundaran HI sampai Istana," kata Sutarman di Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Rabu (15/10).
Sebelumnya pihaknya berharap agar Relawan Jokowi yang akan menyambut pelantikan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden tidak membuat arak-arakan.
Padahal Relawan Jokowi-JK berniat menggelar kirab saat pelantikan Presiden 20 Oktober 2014 dan mengantarkan Jokowi-JK ke Istana.
Sutarman menjelaskan pada 20 Oktober 2014, usai pelantikan di MPR, Joko Widodo - Jusuf Kalla akan dikawal naik kendaraan sampai ke HI, lalu akan diarak menuju Istana Presiden oleh para relawan.
"Ada beberapa acara nanti. Jadi dari DPR/MPR, beliau (Jokowi - JK) naik kendaraan sampai ke HI, dari HI mungkin akan diarak naik kuda sampai Istana," ujarnya.
Dalam arak-arakan ini, pihaknya memastikan bahwa jajaran kepolisian disiagakan untuk pengamanan. Menurut dia, jumlah personel pengamanan pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla dipersiapkan hingga 24.800 orang.
Pengamanan dibagi ke dalam empat ring yaitu ring 1 (di dalam gedung MPR/DPR/DPD), ring 2 (halaman gedung MPR/DPR/DPD), ring 3 (jalan raya di sekitar Gedung MPR/DPR/DPD), dan ring 4 (sejumlah sentra-sentra perekonomian seperti pusat perbelanjaan).