REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menurunkan tim untuk mengungkap penyebab terjadinya kasus kekerasan yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar (SD) di Bukittinggi, Sumantra Barat.
"Kemendikbud menurunkan staf khusus sebanyak dua orang, Itjen sudah berada disana untuk fact finding," ujar Irjen Kemendikbud Haryono Umar, kepada Republika, Rabu (15/10).
Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi itu tidak menyampaikan kapan dua anak buahnya itu berada di SD Trisula Perwari Bukittinggi itu. Nantinya Itjen akan memberikan hasil temuan kepada pihak terkait.
"Kami akan rekomendasikan ke Ditjen Dikdas dan Pemda," ucapnya.
Menurutnya banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bully-ing. Salah satunya penyebabnya adalah mengenai akses informasi yang begitu cepat diserap siswa sekolah. "Transformasi akses informasi yang begitu cepat, tetapi tidak sejalan dengan upaya pendampingan yang memadai," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus kekerasan di SD Perwari terungkap menyusul beredarnya video di Youtube. Video ini telah menyebar dengan cepat melalui jejaring media sosial Twitter dan Facebook.
Dalam video yang diunggah Febby Dt Bangso itu menunjukkan beberapa murid melakukan tindak kekerasan terhadap teman perempuan mereka.