REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan hanya pengunjuk rasa anarkis yang mengancam nyawa banyak orang harus ditindak secara tegas. Menurutnya, bila hal itu terjadi, ia tidak segan memberi perintah pada petugas untuk menembaki demonstran.
"Kalau mengancam nyawa banyak orang terus mereka keluarin senjata ya ditembak, tapi kalau cuma demo teriak-teriak dibiarkan" ujar Basuki di Balai Kota, Rabu (15/10).
Pria yang akrab disapa Ahok ini menjelaskan tindakan bersifat anarkis tentu tidak dapat dibiarkan. Ia mencontohkan, apabila ada pengunjuk rasa yang berupaya untuk menggulingkan dan membunuhnya. "Ya misalnya mereka coba bunuh saya langsung. Daripada saya terbunuh, mending saya yang bunuh kan," ujar Ahok menjelaskan.
Mantan Bupati Belitung Timur ini sebelumnya juga mengatakan pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi warganya. Ia juga menganalogikan pandangan keras terhadap demonstran anarkis dengan simbol dewi keadilan Yunani. Simbol berupa patung itu memperlihatkan seorang wanita memegang timbangan yang sama rata, namun ada selembar kain yang menutup matanya.
Menurut Ahok, hal ini mengartikan negara dapat bertindak keras dalam rangka menertibkan dan menegakan hukum sekalipun dengan menggunakan senjata. Namun, ia berharap tindakan yang erat dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) tersebut tidak perlu sampai dilakukan.