REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Polisi Malaysia telah menangkap 13 orang yang diyakini berhubungan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kekhawatiran tumbuh terkait kelompok ekstremis di negara Muslim moderat tersebut.
Surat kabar The Star mengutip Kepala Polisi Nasional Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan, 13 warga Malaysia ditangkap dalam sebuah penggerebekan di restoran pinggir kota Kuala Lumpur. Ia menambahkan sejak April 36 warga Malaysia telah ditangkap atas dugaan terlibat ISIS.
"Kami terus memantau berbagai jenis kegiatan. Militansi dan terorisme tak memiliki tempat di negeri ini," katanya seperti dilansir Al-Arabiya.
Namun laporan tak merinci lebih lanjut mengenai bagaimana ke 13 orang tersebut bisa diduga terlibat ISIS. Khalid dan pejabat senior plisi lainnya juga tak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.
Pihak berwenang Malaysia sebelumnya telah mengkonfirmasi setidaknya 30 sampai 40 warganya telah bergabung dalam perang sipil di Suriah. Pendukung ISIS secara aktif selama ini merekrut anggota melalui media sosial.
Pada Agustus, polisi Malaysia mengatakan telah menggagalkan rencana serangkaian pemboman yang disusun oleh militan Islam yang terinspirasi ISIS. Selain itu, lebih dari selusin orang telah ditangkap antara April hingga Juni. Mereka kedapatan merencanakan pemboman sebuah klub, diskotik dan tempat pembuatan bir di Malaysia. Beberapa yang ditangkap telah merencanakan perjalanan ke Suriah.
Media setempat juga melaporkan, seorang pekerja pabrik asal Malaysia Ahmad Tamimi Maliki menewaskan 25 tentara elit Irak dalam serangan bom bunuh diri di Irak, Mei silam. Sebelumnya Malaysia juga telah menjadi rumah bagi beberapa tokoh yang diduga terlibat jaringan Alqaidah.