Kamis 16 Oct 2014 07:00 WIB

Perangi Ebola, Sierra Leone Harap Ada Pusat Perawatan Masyarakat

Ebola
Foto: Reuters
Ebola

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Guna meningkatkan upaya untuk memerangi Ebola, Sierra Leone sangat memerlukan pusat perawatan Ebola buat masyarakat negeri itu dan pusat di daerah baratnya, kata seorang utusan Sierra Leone untuk PBB, Selasa (14/10).

Vandi Chidi Minah, Wakil Tetap Sierra Leone untuk PBB, memberitahu Dewan Keamanan bahwa masing-masing dari 149 permukiman dan 20 pusat di bagian barat negeri tersebut memerlukan satu pusat perawatan masyarakat bagi Ebola dan pusat perawatan yang dapat terdiri atas 20 ranjang berdasarkan kebutuhan.

Di dalam pernyataannya dalam satu pertemuan Dewan Keamanan mengenai Ebola, Minah memintah disediakannya lebih banyak pusat perawatan, tambahan pekerja kesehatan terlatif, peralatan yang ditangani dengan baik dan logistik, peningkatan dukungan keuangan, dan selanjutnya dukungan bagi negara yang terpengaruh Ebola tersebut guna memerangi virus itu.

"Dukungan diperlukan untuk meningkatkan penanaman modal pasca-Ebola, memulihkan kehiudupan, mencegah penderitaan lebih lanjut; dan memperkuat kemampuan kita bagi kemitraan dalam pembangunan perdamaian, pemerintahan yang baik, dan pembangunan sosial-ekonomi," kata Minah sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.

Sierra Leone, Liberia dan Guinea telah mengalami pukulan paling keras wabah Ebola.

Menurut darat terkini dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah korban jiwa akibat penyakit virus Ebola telah naik jadi 4.447 dan jumlah kumulatif kasus Ebola berjumlah 8.914. WHO juga memperkirakan mungkin ada 10.000 kasus baru per pekan sampai 1 Desember, kalau upaya tidak ditingkatkan.

Ebola pertama kali menyebar di Afrika Barat pada Maret lalu beberapa kasus dikonfirmasi di Spanyol dan Amerika Serikat. Virus itu ditularikan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Sejauh ini tak ada obat atau vaksin yang disetujui buat penyakit tersebut. Gejala awal penyakit mematikan itu meliputi demam, sakit kepala, muntah dan diare.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement