REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Menteri Perumahan Swedia Mehmet Kaplan menjadi korban serangan islamofobia oleh mantan anggota parlemen lantaran mengatakan meluasnya sentimen anti-Islam mendorong para pemuda Muslim bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Sangat naif berpikir memberikan dana kepada organisasi Islam dan masjid lantaran akan membuat mereka jadi radikal," tulis Politikus Sosial Demokrat Swedia, Nalin Pekgul, seperti dilansir onislam.net, Kamis (16/10). Menurutnya, kenaifan orang-orang seperti Mehmet Kaplan ini akan menyadarkan masyarakat soal gerakan radikal di Swedia.
Sebelumnya, Kaplan mengatan pemerintah harus lebih banyak memberikan dana untuk pembangunan masjid guna menghindari perekrutan anggota kelompok radikal. Tapi komentar itu dinilai Pekgul ada motif lain.
"Karena takut dicap Islamofobia, tidak ada yang berani bertanya soal agenda Kaplan," kata Pekgul.
Kaplan, seorang 43 tahun merupakan imigran Turki. Sebelumnya menjabat menteri, ia merupakan mantan juru bicara Dewan Muslim Swedia. Ia telah menjadi anggota Partai Hijau sejak tahun 2003.
Kaplan juga berada di Kapal Turki Mavi Marmara yang berusaha menerobos blokade angkatan laut Israel atas Jalur Gaza yang terkepung pada tahun 2010.