Kamis 16 Oct 2014 08:17 WIB

Ini Nama-Nama Calon Ketum PPP yang Beredar di Muktamar Surabaya

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
  (dari kiri) Sekjen PPP, Romahurmuziy, Waketum PPP, Emron Pangkapi dan Ketua DPP PPP Andi M Ghalib memberikan keterangan pers di Jakarta, Ahad (12/10). (Republika/Agung Supriyanto)
(dari kiri) Sekjen PPP, Romahurmuziy, Waketum PPP, Emron Pangkapi dan Ketua DPP PPP Andi M Ghalib memberikan keterangan pers di Jakarta, Ahad (12/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Sekjen Romahurmuziy di Surabaya, hari ini dijadwalkan untuk memilih ketua umum. Beberapa nama calon ketua umum pun sudah santer dikabarkan untuk siap maju.

Ketua DPP PPP Rusli Effendi mengatakan, nama-nama yang beredar untuk menjadi pemimpin di partai berlambang Ka’bah tersebut adalah, Emron Pangkapi, Romahurmuziy, Lukman Hakim Saifuddin, Suharso Monoarfa, dan Hazrul Azwar.

Namun ia mengatakan tidak menutup kemungkinan ada calon lain di luar itu. semua kader terbaik PPP boleh mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi ketua umum. "Semua boleh jika memenuhi syarat," katanya di arena Muktamar PPP, Kamis (16/10)

Rusli menjelaskan, proses pemilihan ketua umum akan didahului dengan pembahasan tata tertib (Tatib). Selain pemilihan ketum, beberapa agenda lain di antaranya perubahan AD/AR dan menetapkan arah politik PPP selama lima tahun ke depan. Pemilihan ketua umum dijadwalkan dilakukan Kamis (16/10) malam.

Ia menambahkan, Muktamar yang diselenggarakan di Surabaya ini memiliki legitimasi yang lebih dari cukup dan sah secara konstitusi partai. Kehadiran peserta di arena Muktamar telah lebih dari cukup untuk dinyatakan kuorum atau memenuhi sysrat yang telah ditentukan.

Sampai Rabu malam, peserta yang hadir sebanyak 844 dari total sebanyak 1153. Sementara dari 33 DPW yang ada, 26 di antaranya telah menghadiri Muktamar di Surabaya kali ini.

"Ini masih ada yang menghubungi kami untuk menyusul (hadir)," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement