Kamis 16 Oct 2014 13:35 WIB

Roby Arya Brata dan Busyro Muqoddas Calon Pimpinan KPK

Wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima dua nama, Muhammad Busyro Muqoddas dan Roby Arya Brata, sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2014-2018. Dua nama tersebut diterima dari  Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/10).

“Dua nama ini juga tidak akan saya ganggu apapun karena tugas saya obyektif. Hasil Pansel akan saya teruskan ke DPR. Saya berharap proses di DPR RI juga berorientasi pada apa yang jadi hasil seleksi ini,” kata Presiden SBY seraya meminta agar proses seleksi ini tidak dipolitisasi.

Presiden SBY berjanji akan meneken kedua nama calon pimpinan KPK 2014-2018 tersebut, dan pada hari Kamis (16/10) menyerahkan kedua nama itu ke  DPR untuk dipilih satu nama untuk menggantikan Muhammad Busyro Muqoddas, komisioner KPK yang masa jabatannya berakhir pada 25 Desember 2014.

“Masih ada waktu sekian jam untuk proses ke DPR. Pak Sudi harap sampaikan ini prioritas,” kata Presiden SBY menyebut nama Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

Roby Arya Brata saat ini menjabat sebagai staf ahli bidang hukum dan hubungan internasional Sekretariat Kabinet. Sementara Busyro Muqoddas adalah komisioner KPK yang kembali mengajukan diri setelah masa jabatannya berakhir pada 25 Desember 2014.

Sebelumnya ada enam orang yang menjalani tes wawancara Capim KPK, yaitu mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) I Wayan Sudirta, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet Robby Arya Brata, jurnalis dan advokat Ahmad Taufik, dosen hukum Universitas Pelita Harapan Jamin Ginting, dan spesialis perencanaan dan anggaran Biro Rencana Keuangan KPK Subagio.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement