REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Prof Chris Sevenbergen perwakilan dari UNESCO, mengatakan, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), merupakan salah satu contoh kota hijau di Asia.
Hal itu disampaikan pada Workshop Learning and Action Alliance, program bantuan teknis kota hijau kota Kendari yang digelar oleh Asian Development Bank (ADB), UNESCO-IHE dan Pemerintah Kota Kendari berlangsung di Kota Kendari, Kamis. "Kegiatan ini meliputi peningkatan kapasitas sejumlah pihak untuk mendukung perencanaan kota hijau," ujarnya yang diterjemahkan Rianti Jalante.
Program tersebut katanya, akan dilakukan melalui beberapa tahap mulai dari penjaringan aspirasi yang sudah dilakukan bulan Juni lalu, menentukan desain berdasarkan hasil penjaringan aspirasi, implementasi program dan monitoring evaluasi.
Walikota Kendari, Asrun, dalam kesempatan itu memberikan apresiasi pada UNESCO-IHE dan ADB yang mau mendukung kota Kendari untuk menjalankan program pengembangan Kota Hijau.
"Kami membutuhkan dana yang besar untuk mewujudkan Kota Hijau, jadi semakin banyak program yang masuk ke Kota Kendari pencapaikan target kota Hijau menuju liveable city semakin cepat," ujarnya.
Dalam persentase perwakilan ADB dan UNESCO memberikan apresiasi pada pemerintah Kota Kendari yang sudah mempunyai Visi dan Misi mengembangkan Kendari menjadi Kota Hijau.
