REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upah buruh di DKI Jakarta sebagai ibu kota negara dianggap masih rendah oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal.
"Sebagai ibu kota, Jakarta masih tertinggal dengan Bangkok dan Manila, padahal sama-sama ibukota negara," kata Presiden KSPI, Said Iqbal di Jakarta, Kamis (16/10).
Menurutnya negara Indonesia sama dengan Thailand dan Bangkok yang masih sama-sama berkembang, sehingga perbandingannya pas. Namun, di Bangkok upah minimal mencapai Rp 3,2 juta dan Manila Rp 3,6 juta, sedangkan Jakarta masih berkisar di angka Rp 2,4 juta.
Menanggapi hal tersebut para serikat buruh sering memperjuangkan nasib mereka dengan cara menggelar aksi. "Ini cara kami untuk memperjuangkan hak dan aspirasi, sebagai pekerja yang dibayar rendah," ujarnya.
Ia juga menolak adanya penangguhan upah minimum yang semakin marak di sektor tekstil dan garmen. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia telah memasuki posisi 10 besar dunia.
Berdasarkan pernyataan Presiden tersebut, serikat buruh berharap nasib mereka lebih diperhatikan lagi agar lebih sejahtera.