REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR -- Mantan utusan PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi mengecam kekuatan dunia yang mengabaikan ancaman ISIS, seperti yang dilansir AlAhram, Rabu (15/10).
Brahimi menyampaikan hal itu dalam sebuah wawancara TV dan mengatakan, ia telah memberitahukan peringatan ancaman ISIS di Irak, sejak April lalu. Namun peringatakan tersebut diabaikan.
Kemudian, Brahimi pun mundur dari jabatannya pada Mei tahun ini. Satu bulan setelahnya, ISIS mengambil alih sebagaian besar wilayah di Suriah dan Irak.
Berbicara kepada BBC, mantan diplomat Aljazair ini juga mengecam negara-negara Barat yang tidak berbicara dengan Iran terkait pertempuran ISIS di Irak.
Ia menyatakan, Iran harus menjadi bagian dari setiap inisiatif politik dan militer untuk menghentikan kemajuan gerak ISIS di Irak dan Suriah.
"Iran memiliki lebih banyak pengaruh di Irak daripada AS dan solusi regional untuk masalah Irak dan Suriah sangat diperlukan," tegasnya.
Dikabarkan, baik Iran maupun Suriah, yang berbagi sebagian besar perbatasan Irak bersama-sama, telah diundang untuk bergabung dengan koalisi internasional pimpinan AS untuk melawan ISIS.