REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai presiden dan wakil presiden tidak hanya akan dihadiri oleh pejabat tinggi di dalam negeri. Berdasarkan jadwal susunan acara yang disiapkan MPR, tercatat ada setidaknya sembilan perwakilan negara asing yang akan ikut hadir dipelantikan Jokowi-JK 20 Oktober 2014.
Perwakilan negara asing yang akan hadir dipelantikan Jokowi-JK di antaranya utusan khusus Jepang, Perdana Menteri Thailand, Perdana Menteri Australia, Perdana Menteri Singapura, Perdana Menteri Haiti, Perdana Menteri Malaysia dan istri, Gubernur Jendral Papua Nugini, Presiden Timor Leste, dan Sultan Brunei Darussalam.
Para pemimpin dan pejabat negara asing tersebut akan disambut langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono dan Wakil Presiden Boediono. Jika tidak "molor", mereka dijadwalkan hadir di lokasi pelantikan pada pukul 09.29 WIB. Pelantikan sendiri akan dilakukan di Ruang Sidang Paripurna Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Senayan.
Sementara itu Kapolri, Jendral Sutarman menjamin pengamanan seluruh tamu-tamu asing di pelantikan Jokowi-JK. "Tamu asing dari penginapan menuju MPR sudah dikawal dengan pengawalan standar internasional, VVIP," kata Sutarman saat menggelar rapat bersama dengan Panglima TNI, Kepala Badan Intelejen Negara, dan pimpinan MPR di Kompleks Parlemen Senayan.
Sutarman menyatakan ada setidaknya 24.815 personel yang terlibat pengamanan pelantikan Jokowi-JK. Kekuatan pengamanan terdiri dari Satgas Operasi Pusat Polri 5808 personel, Satgas Daerah 4737 personel, Satgas yang tersebar di Polres 7387 personel. 4400 personel TNI, Pemda DKI Jakarta 836 personel, Pengamanan Dalam MPR 409, serta Paspampres yang langsung melekat sebanyak 791 personel. Polri juga akan menarik 20 SSK dari 12 Polda.
Untuk mencegah masuknya massa dari luar Jakarta, Polri akan menyekat beberapa wilayah yang terintegrasi langsung dengan DKI Jakarta. "Di Polda Jawa Barat 700 personel dan Polda Banten 200 personel," kata Sutarman.