REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Bertempat di Aula Pondok Pesantren Nuu Waar di Kampung Setu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/10), lebih dari 600 calon bidan Al-Faatih Kaaffah Nusantara (AFKN) pimpinan Ustaz Fadzlan Gharamatan, mengikuti bimbingan parenting yang disampaikan Elly Risman dari Yayasan Ibu dan Buah Hati.
Mereka dengan penuh antusias menyimak materi yang disampaikan Elly Risman. Tak hanya para calon bidan yang mengikuti acara yang baru kali pertama dilaksanakan di lingkungan pesantren Nuu Waar, juga para santri Pondok Pesantren Nuu Waar lainnya.
Ustaz Fadzlan Gharamatan sengaja mengundang Elly Risman yang dikenal sebagai psikolog dari Universitas Indonesia dan selama ini aktif melakukan riset dan investasi tentang bahaya pornografi di Indonesia.
"Para calon bidan yang akan diterjunkan AFKN ke berbagai daerah pedalaman di Nuu Waar (Papua) sangat perlu mengetahui berbagai kondisi dan tantangan yang akan mereka hadapi di masyarakat,'' jelas Ustaz Fadzlan kepada Republika.
Ustaz Fadzlan mengungkapkan keyakinannya Nuu Waar akan bangkit membawa cahaya kebenaran dengan lahirnya para bidan dan santri yang hafal Alquran. Mereka siap memperbaiki kondisi masyarakat Nuu Waar dan bangsa Indonesia.
''Walaupun rambut mereka keriting dan kulit mereka hitam, karena para bidan dan santri Nuu Waar sudah bersama Allah SWT, mereka mendalami firman Allah SWT bahkan menghafalnya, maka mereka menjadi orang baik,'' paparnya.
Dalam seminar sehari yang mengangkat tema Memahami Kerusakan Otak Akibat Gadget, Elly Risman yang dikenal sebagai pakar parenting mengingkatkan para calon bidan yang akan terjun ke masyarakat, tidak saja akan menghadapi persoalan persalinan semata.
''Yang tak kalah pentingnya untuk diketahui para calon bidan adalah tantangan dari bahaya gadget yang memberikan kemudahan bagi anak-anak untuk menyaksikan berbagai pornografi,'' ungkapnya.