Jumat 17 Oct 2014 17:23 WIB

Prabowo: Pertarungan Politik tak Boleh Jadi Musuh

Rep: c73/ Red: Bilal Ramadhan
Prabowo dan Jokowi
Foto: Tahta Aidila/Republika
Prabowo dan Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan tidak benar isu bahwa dirinya atau koalisi Merah Putih akan menggagalkan acara pelantikan presiden terpilih Joko Widodo. Menurutnya, harus ada konsensus atau persatuan nasional.  

Hal itu ia sampaikan kepada pimpinan MPR, saat mereka menyampaikan surat undangan pelantikan kepada Prabowo di kediamannya. Prabowo mengatakan, ia pun sudah menyampaikan hal tersebut kepada Jokowi. Dan menurutnya, Jokowi juga mengatakan tidak percaya isu yang beredar tersebut.

"Saya tegaskan lagi di depan para pimpinan MPR. Pertarungan politik tidak boleh jadi perpecahan bangsa, tidak boleh jadi musuh," kata Prabowo, di kediamannya di bilangan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (17/10).

Prabowo menyampaikan kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan beserta tiga wakil ketua MPR, bahwa ia sudah menerima kedatangan Jokowi tadi pagi di kediamannya tersebut. Ia mengatakan, pertemuan berlangsung dengan lancar dan dalam suasana yang penuh keakraban.

Ia mengatakan, agar pemerintah berpegang pada Pancasila, UUD 45', NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Sehingga menurutnya, setiap usaha pemerintah menjaga itu dan kebijakan yang mendorong Indonesia kuat, adil, dan makmur akan didukung.

Menurutnya, ia tidak akan ragu-ragu mendukung Jokowi jika kebijakannya pro rakyat. Namun, katanya, ia tetap akan mengkritisi jika ada yang keliru dalam pemerintahan Jokowi. Selain itu menurutnya, ia sudah menyampaikan dan memberi pengarahan kepada anggota DPR dari fraksi Gerindra agar hadir dalam pelantikan. Sebelum dilantik, katanya, ia mengucapkan selamat kepada Jokowi.

Sambil berkelakar, Prabowo mengatakan juga menyampaikan kepada Jokowi bahwa ia tidak menghendaki perpecahan. "Saya ini orang Banyumas, setengah Minahasa. Kalau saya bicara keras dan kadang retorika politik keras, tidak karena permusuhan," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement