Jumat 17 Oct 2014 19:49 WIB

Polisi Amankan Tiga Oknum ‘Pemeras’ Ponpes

Rep: Bowo pribadi/ Red: Winda Destiana Putri
Pemerasan
Foto: [ist]
Pemerasan

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Tiga orang yang mengaku sebagai oknum petugas lembaga negara fiktif diamankan aparat kepolisian sektor (polsek) Susukan.

 

Ketiganya, diduga telah melakukan pemerasan terhadap sejumlah pondok pesantren (ponpes) dan lembaga pendidikan, di wilayah Keamatan Susukan, Kabupaten Semarang.

 

Selain ponpes, ke-tiganya ditengarai juga berupaya memeras sejumlah kepala sekolah dan kepala desa di wilayah kecamatan ini.

 

Dalam melakukan aksinya, ke-tiga pelaku megaku sebagai oknum petugas Badan Penyelamat Aset Negara, yang tak lain merupakan lembaga fiktif.

 

Saat beraksi, mereka juga mengaku membawa sejumlah rekomendasi dari aparat penegak hukum, seperti kepolisian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan.

 

Modusnya, para pelaku berdalih sebagai petugas lembaga yang ditunjuk untuk memeriksa penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Desa dan Biaya Operasional Sekolah (BOS).

 

Ke-tiganya dikabarkan diringkus warga Susukan, setelah  memeras korbannya. Dalam aksinya ketiga orang ini menggunakan mobil jenis Toyota Yaris warna putih.

 

Informasi dari di lingkungan kepolisian ketiganya terdiri atas dua orang pria dan seorang wanita. Masing- masing berinisial  JR, AZ dan seorang perempuan berinisial AN.

 

Setelah diringkus warga ke-tiganya kini diamankan polisi di mapolsek Susukan. Berdasarkan informasi, para pelaku ini jamak beraksi di sejumlah ponpes dan lembaga pendidikan.

 

Beberapa nama ponpes yang diduga pernah menjadi korban aksi ketiganya diantaranya ponpes Mahirul Hikam Assalafi, susukan dan ponpes modern Bina Insani, Susukan.

 

“Benar ada penangkapan ke-tiganya. Namun saat ini masih didalami anggota kami,” tegas Kapolres Semarang, AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan, Jumat (17/10).

 

Berdasarkan informasi, ketiganya telah melakukan pemerasan pada sejumlah lembaga pendidikan dan pemerintahan, di sekitar wilayah Kecamatan Susukan.

 

"Saat ini ke-tiganya masih diperiksa polisi. Secepatnya akan kita sampaikan kepada masyarakat terkait dengan pengungkapan kasus ini," tambahnya.

 

Kapolres menambahkan, kasus- kasus serupa ditengarai juga jamak terjadi di wilayah pinggiran Kabupaten Semarang.

 

Kapolres berpesan agar masyarakat dapat melapor ke Polisi terdekat jika mendapati pihak yang mengaku lembaga negara, LSM dan wartawan yang ujung-ujungnya meminta uang.

 

"Sebab jika mereka bekerja secara profesional tentunya tidak mengharapkan imbalan atau uang," tambah Kapolres Semarang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement