REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Sutarman mengecek persiapan pengamanan personel kepolisian di pelataran Monas, jelang pelantikan presiden terpilih 20 Oktober di Gedung MPR, Jumat (17/10).
"Seluruh personel yang saya gunakan untuk mengamankan jalannya pengucapan sumpah janji sampai dengan prosesi hingga malam kegiatan di Monas ini, saya pastikan seluruh kekuatan sudah siap untuk mengamankan," ujarnya kepada wartawan di pelataran Monas.
Ia menuturkan kelengkapan yang digunakan pun siap dan tahapan sampai tahap enam sudah siap dan dalam keadaan terkendali. "Ini sudah maksimal, personel kita 12 Polda sudah ditarik dan semua sudah di Monas. Kita dalam posisi siap," katanya.
Sehingga, pihaknya mengharapkan dengan kesiapan kekuatan yang ada di Monas dan titik lainnya, situasi dapat aman tertib dan damai. "Sehingga suksesi pemerintahan akan berjalan dengan baik," katanya.
Menurutnya, total personel yang diturunkan sebanyak 24.815 personel, termasuk dari TNI yang digunakan untuk pengamanan rute jalan. Sebab, pengamanan internal presiden dan wakil presiden serta kepala negara asing merupakan tanggung jawab TNI.
"Kita juga mem-BKO-kan personel di TNI untuk bersama-sama pengamanan langsung yang dikendalikan Paspamres," ungkapnya.
Selain itu, Sutarman mengatakan pengamanan VVIP juga sudah terkoordinasikan serta kesiapan personel sudah siap. Sehingga, seluruh prosesi mulai pengambilan sumpah dan janji sampai selesai dapat berjalan tertib.
"Sampai sekarang masih dalam situasi kondusif aman dan kemarin kita juga bertemu pimpinan MPR bahwa di dalam tidak ada persoalan terkait pengamanan," katanya.
Terkait adanya potensi ancaman saat pelantikan berlangsung. Sutarman mengatakan potensi ancaman belum ada. Akan tetapi, pihaknya terus melakukan deteksi dini kemungkinan ancaman. "Apapun sudah sudah dipetakan tinggal nanti mengambil langkah taktis maupun teknis," katanya.
Sehingga, menurutnya, diharapkan pelantikan tetap aman dam masyarakat dapat menjalankan aktivitas sesuai profesinya.