Jumat 17 Oct 2014 19:34 WIB

Kondisi Politik Mulai Kondusif Beri Investor Sentimen Positif

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Pertemuan Prabowo-Jokowi
Foto: Tahta Aidila/Republika
Pertemuan Prabowo-Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hijaunya indeks harga saham gabungan (IHSG) yang  ditutup di level  5.028,95 sedikit banyak dipengaruhi sentimen positif  hasil proses politik yang tengah berjalan hingga saat ini.

Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan technical rebound IHSG hari ini tidak lepas dari hasil  pertemuan dua mantan kandidat calon Presiden RI, Joko Widodo  dengan mantan rivalnya di Pilpres 2014, Prabowo, Jumat (17/10).

''Pertemuan ini dikesankan hubungan yang membaik dan pasar  menyambut positif,'' kata Kiswoyo kepada ROL, Jumat  (17/10). Ini sekaligus menjadi indikasi menurunnya tensi politik di kedua  kubu setelah Jokowi resmi ditetapkan menjadi Presiden terpilih  hasil Pilpres 2014.

Pelemahan rupiah yang terjadi hari ini dinilain Kiswoyo tidak  banyak berpengaruh. Pun kondisi indeks regional yang mayoritas  berada di zona merah ataupun hasil pertemuan tahunan IMF- World Bank akhir pekan lalu.

Yang dinantikan dan diperhatikan pasar selanjutnya setelah  momen pertemuan Jokowi-Prabowo selanjutnya adalah realisasi  kenaikan harga bahan bakar minyak.

Kiswoyo menilai Jokowi harus menaikkan harga BBM tahun ini  agar tak harus menghadapi DPR jika usualan kenaikan BBM  diambil tahun depan.

Sementara analis Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan secara fundamental tak ada yang membuat kondisi IHSG merosot. Sebab, untuk janga menengah hingga panjang, pasar modal Indonesia masih berkembang baik.

Jikapun IHSG hari ini hijau sementara kondisi regional sebaliknya, itu karena terbantu rangkaian politik yang stabil setahun ini. Jikapun naik di satu momen tertentu, ia melihat itu karena euforia saja.

''Di semua negara yang mengalami tahun perubahan politik, optimisme muncul. Jadi naiknya IHSG hari ini bukan ditopang satu dua momen,'' kata dia.

Naik turun IHSG beberapa waktu belakangan ini pun dinilainya wajar saja. Ketakutan akan memburuknya kondisi politik pun sebaiknya tidak direspon berlebihan.

Melihat kondisi yang ada, William optimistis IHSG akan tetap bertahan di posisi 5.000. Ia yakin, siapapun yang memimpin dan berkoalisi, mereka akan mempertahankan kondisi Indonesia yang stabil. Sebab mereka pasti paham konsekuensi bagi ekonomi nasional jika kondisi Indonesia kacau.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement