REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Provinsi Jabar membuka pelatihan bahasa isyarat secara cuma-cuma sebagai upaya mengajak masyarakat peduli penyandang gangguan pendengaran.
"Kita membuka pelatihan bahasa isyarat gratis untuk siapa saja di SLB Negeri Cicendo (Kota Bandung), setiap Minggu pukul 15.00 WIB," kata relawan Gergatin Jabar Faiz di Bandung, Sabtu (18/10).
Program pelatihan itu diprakarsai anggota Gerkatin untuk mengajak masyarakat umum lebih mengenal dekat dengan penyandang tunarungu.
Ia berharap akan banyak warga masyarakat mampu berbahasa isyarat agar dapat membantu penyandang tuna rungu yang mengalami kesulitan informasi di tempat umum.
"Kalau masyarakat luas bisa bahasa isyarat, nanti dapat membantu kalau di jalan ada orang tuli yang memerlukan informasi," katanya.
Ia mengungkapkan, pelatihan diselenggarakan karena kondisi di lapangan atau fasilitas umum belum membantu memudahkan penyandang tunarungu.
Ia mencontohkan, banyak penyandang tunarungu di stasiun naik kereta api salah jurusan karena tidak ada tulisan tujuan dan nama kereta api di gerbong.
Para penyandang tunarungu, lanjut dia, merasa dimudahkan mendapatkan informasi jalan atau penggunaan fasilitas umum jika ada tulisan atau rambu-rambu.