REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dua menteri Jepang Sabtu mengunjungi kuil perang kontroversial Tokyo, sebagai menteri kabinet pertama yang bergabung dengan peziarah 100 anggota parlemen ke tempat yang dikutuk oleh Tiongkok dan Korea sebagai simbol agresi masa perang Jepang.
Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi Sanae Takaichi mengunjungi Kuil Yasukuni di pusat kota Tokyo, sehari setelah kelompok anggota parlemen lintas-partai juga pergi ke situs itu dalam satu langkah yang membuat marah Beijing. Kepala Komisi Keselamatan Publik Nasional Eriko Yamatani juga mengunjungi kuil itu segera setelah Takaichi.
Kuil Shinto 145 tahun itu adalah tempat disemayamkan sekitar 2,5 juta warga dan tentara yang tewas dalam Perang Dunia II dan konflik-konflik lainnya. Mereka termasuk tokoh senior di pemerintahan Perang Dunia II, seperti Jenderal Hideki Tojo, yang memerintahkan serangan terhadap Pearl Harbor.
Kunjungan tersebut kemungkinan untuk lebih melukai Tiongkok, yang menyuarakan kemarahannya pada Jumat ketika 100 anggota parlemen dan Perdana Menteri Shinzo Abe menziarahi kuil itu, yang pohon dalam pot dengan nama dan judul ditampilkan secara jelas, mengatakan itu meningkatkan ketegangan regional.
Kunjungan hari Jumat itu terjadi hanya beberapa jam setelah Abe berjabat tangan dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang di sela-sela pertemuan puncak Asia-Eropa (ASEM) di kota Italia Milan, meskipun terjadi ketegangan antara dua kekuatan.
Perdana menteri diperkirakan tidak mungkin akan mengunjungi kuil itu setelah ia kembali ke Tokyo Sabtu dari KTT itu.
Dalam satu foto yang muncul bulan lalu, Takaichi, dikenal karena sikap politik konservatif, terlihat di sebelah pemimpin partai neo-Nazi. Yamatani juga telah digambarkan berfoto dengan aktivis sayap kanan. Mereka keduanya ditolak jaringan karena ekstremisme.