REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, menilai presiden terpilih Joko Widodo tidak memiliki kapabilitas untuk menghabisi mafia.
Selain karena skemanya yang tidak jelas, Jokowi juga kurang mampu memilih sosok yang tepat untuk menjadi pembantunya.
“Lantaran banyaknya mafia, dapat dilihat kalau Jokowi-JK tidak akan mampu memerangi mafia. Itu yang pertama," kata Ubedillah di Jakarta, Jumat (17/10).
Ditambah lagi dengan munculnya nama-nama seperti Darwin Silalahi, Hengky Soesilo, Kuntoro dan Raden Priyono itu menunjukan bahwa rezim ini bagian dari kepentingan asing dan tidak sensitif mengenai Integritas kabinetnya.
"Jokowi harus merombak kabinet yang tengah beredar saat ini meskipun nama-nama itu tidak disebut langsung oleh Jokowi" tambahnya.
Dia juga meyakini, adanya skema yang sudah tersusun rapih dengan melihat nama-nama yang akan diposisikan untuk menduduki beberapa kursi kementerian yang diantaranya adalah, kementerian ESDM, Ekonomi serta Politik.
Meski demikian, Ubedilah menyatakan bahwa Jokowi masih memiliki waktu beberapa hari kedepan untuk merubahnya, jika hendak mewujudkan nawacitanya untuk melakukan perubahan besar bagi bangsa Indonesia.