Ahad 19 Oct 2014 23:36 WIB

Bambang: Lebih Baik Jabatan Deputi KPK Dikosongkan

Rep: C62/ Red: Bayu Hermawan
Abraham Samad, Bambang Widjojanto, dan Johan Budi saat gelar barang bukti uang dalam pecahan Rupiah dan Dolar Singapura hasil operasi tangkap tangan Gubernur Riau Annas Maamun di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/9).(Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Abraham Samad, Bambang Widjojanto, dan Johan Budi saat gelar barang bukti uang dalam pecahan Rupiah dan Dolar Singapura hasil operasi tangkap tangan Gubernur Riau Annas Maamun di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/9).(Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto mengaku kesulitan dalam merekrut pegawai yang pantas untuk mengisi jabatan di lembaga itu.

Ia mengungkapkan, pihaknya sudah membuka pendaftaran sebanyak tiga kali untuk merekrut pegawai dari luar maupun internal KPK. Namun tidak ada satupun yang memenuhi kriteria.

"Kami sudah melakukan tes tiga gelombang, sulit mencari standard," kata Bambang kepada Republika, saat ditanya mengenai ‎beberapa deputi di KPK yang masih kosong, Ahad (19/10).

Bambang menegaskan, KPK tidak akan pernah memaksakan untuk menerima orang yang tidak memenuhi kriteria dengan kompetensi yang KPK bangun. "Jadi lebih bagus dikosongkan daripada naro orang sembarangan," ujarnya.

Ia menjelaskan banyak pegawai berasal dari dalam dan di luar KPK yang tidak lolos seleksi, baik seleksi tingkat pertama maupun tingkat akhir.

"Gelombang pertama di test, gak bisa, ambil gelombang kedua, gak bisa. Ambil dari dalem, gak bisa. Jadi kita musti mikirin mungkin pakai headhunter," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement