Senin 20 Oct 2014 12:41 WIB

Ini Harapan Ulama kepada Jokowi-JK (4-habis)

Joko Widodo (Jokowi) membacakan pidato pertamanya sebagai Presiden RI, Senin (20/10)
Foto: ap
Joko Widodo (Jokowi) membacakan pidato pertamanya sebagai Presiden RI, Senin (20/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Prof Dr Ahmad Satori Ismail mengungkapkan sumpah adalah janji. Maka, presiden yang telah dilantik dan mengucapkan sumpah, wajib melaksanakan janji-janjinya sebaik mungkin.

''Diharapkan presiden dan wakil presiden bisa melaksanakan semua janji-janji yang disampaikan ketika kampany,'' ungkap Prof Ahmad Satori kepada Republika, Senin (20/10).

Menurut doktor dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini, tugas pemerintah adalah melindungan agama, melindungi rakyat, melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mewujudkan kesejahteraan rakyat, menegakkan keadilan dan memberantas korupsi mulai dari atas sampai ke bawah.

''Presiden dan wakil presiden harus melaksanakan semua kewajibannya dan masalah utama dari negeri ini adalah tiadanya kepastian hukum. Oleh karena itu korupsi harus diberantas bukan hanya formalitas,'' ungkap Prof Ahmad Satori mengingatkan.

Satori juga mengharapkan, dilantiknya Presiden Jokowi dan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla yang juga ketua umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), kegiatan dakwah di Indonesia akan lebih semarak.

''Kita sangat berharap, dilantiknya Pak Jokowi sebagai presiden dan Pak Jusuf Kalla sebagai wakil presiden, kegiatan dakwah Islamiyah akan lebih semarak, pesantren akan lebih diperhatikan dan para dai akan diberikan peranan maksimal untuk menciptakan kedamaian dan ajaran agama Islam yang rahmatan lil-alamin,'' tuturnya.

Harapan senada diungkapkan wakil pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 7 Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kampar Riau, Ustaz Ma'ruf. Ia berharap Presiden Jokowi dan wakil Presiden HM Jusuf Kalla mampu mengawal pendidikan untuk membentuk generasi berakhlak.

''Kami sangat berharap, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengawal pendidikan di Indonesia untuk membentuk generasi berakhlak mulia,'' ungkap Ustaz Ma'ruf.

Ustaz Ma'ruf juga berharap Jokowi dan JK mampu menghidupkan sistem pendidikan pesantren sebagai indeginous Indonesia. ''Sistem pendidikan model ini tidak ada di negara-negara lain,'' kata Ustaz Ma'ruf menerangkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement