REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, I Nengah Muliarta mengusulkan agar Bali menolak permohonan ijin syuting sinetron “Ganteng-Ganteng Srigala (GGS)” di daerah itu. Usul penolakan itu disampaikan Muliarta kepada Badan Pembinaan Perfilman Daerah Bali, saat membahas permohonan ijin syuting GGS di Bali.
"KPI Pusat kan juga telah memberikan sanksi penghentian sementara sinetron yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta itu," kata Muliarta saat pembahasan skenario film “Ganteng-Ganteng Srigala” di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, di Denpasar, Senin (20/10).
Sanksi diberikan KPI Pusat karena GGS menayangkan adegan yang tidak mencerminkan nilai-nilai pendidikan dan ilmu pengetahuan. Tayangan juga tidak mencerminkan budi pekerti dan tampilan yang sesuai dengan perkembangan psikologis remaja.
Menurut Muliarta, seharusnya lembaga penyiaran berpedoman pada pedoman prilaku penyiaran dan standar program siaran (P3 & SPS) dalam membuat program siaran, termasuk program sinetron. Sebaliknya bila menyimpang dari pedoman yang ada, apalagi memuat kata-kata dan pelecehan serta penghindaan, maka tayangannya patut dicekal. "Kita berharap alur cerita GGS diperbaiki, di antaranya harus memperhatikan unsur perlindungan anak dan remaja," katanya.
Sementara itu Pimpinan Produksi Program Sinetron GGS, Vemy Andriyanto, menyampaikan pihaknya ingin syuting di Bali karena tertarik dengan keindahan alam Bali. Selama ini syuting sebagian besar dilakukan di Jakarta, kondisi ini dikhawatirkan menyebabkan pemirsanya bosan, sehingga perlu lokasi alternatif.
Pilihanya jatuh di Bali dengan 3 lokasi syuting yaitu Pantai Pendawa, Villa Kembar dan Bedugul. “Sebelumnya berencana syuting ke Malaysia, tetapi Bali dipandang lebih menarik dari segi view” papar Vemy Andriyanto
Menurut Vemy, GGS akan syuting di Bali mulai 22 Oktober 2014 mendatang selama 3 hari. Selama syuting di Bali, pihaknya membawa 20 orang crew, termasuk para aktor dan aktris. Selama syuting di Bali akan melakukan pengambilan gambar yang menceritakan para aktor sedang berlibur di di Bali.