REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemukim Israel dikabarkan pindah ke 10 rumah baru di kawasan jajahan, Yerusalem timur, Senin (20/10), sekalipun ditolak sengit warga setempat dan dikecam dunia, kata pegiat.
Menurut Jawad Siyyam, pegiat Palestina pemimpin Pusat Masyarakat Silwan, sekelompok pemukim Yahudi pindah ke dua bangunan di lingkungan tersebut.
Silwan adalah lingkungan padat penduduk di kawasan Palestina yang mengapit dinding bagian selatan Kota Tua Yerusalem dan telah menjadi lokasi yang rawan bentrokan yang melibatkan sekelompok kecil pemukim garis keras, polisi Israel dan anak muda, serta penduduk setempat pelempar batu.
Bentrokan terjadi tiga pekan lalu ketika pemukim mengambil alih paksa 25 apartemen di daerah itu.
Israel baru-baru ini menyetujui pembangunan lebih dari 2.600 rumah pemukim di kawasan Arab, Jerusalem timur. Aksi itu mendorong Washington -sekutu terdekat dan paling kuat Israel- untuk mengekspresikan "keprihatinan yang mendalam" atas rencana itu.
Mereka yang terlibat dalam pengambilalihan Senin itu mengaku telah membeli rumah mereka secara legal dari pemiliknya, warga Palestina, menurut Siyyam.
"Ada dokumen-dokumen yang membuktikan bahwa (rumah) itu dijual oleh warga Palestina kepada para pemukim sehingga pengacara yang menangani masalah pemukiman telah mengatakan bahwa kami tidak bisa mengajukan banding," katanya.
Kelompok nasionalis Israel, yang mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk meningkatkan jumlah orang yahudi di lingkungan Palestina di Jerusalem timur, mengonfirmasi jika mereka telah "memfasilitasi dan mengarahkan akuisisi dua (bangunan) baru" di Silwan pada Senin. Siyyam mengatakan sekarang ada sekitar 500 pemukim yang tinggal di 90 gedung di lingkungan itu.
Bangunan pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki dan kawasan Yerusalem timur yang dianeksasi, dinyatakan ilegal berdasarkan hukum internasional dan telah menjadi penghalang sejumlah putaran pembicaraan damai Israel-Palestina.
Permukiman itu dibangun di atas tanah yang diinginkan warga Palestina sebagai negara masa depan mereka, yang ibukotanya akan berada di Jerusalem. Sekitar 200 ribu pemukim tinggal di lingkungan Yerusalem timur, bersama sekitar 290 ribu warga Palestina.