Rabu 22 Oct 2014 10:49 WIB

PPP Belum Resmi Keluar dari KMP

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Winda Destiana Putri
PPP
PPP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Harian Koalisi Merah Putih (KMP), Idrus Marham mengatakan pihaknya masih menganggap PPP sebagai bagian koalisi.

Idrus menyatakan PPP belum menyatakan keluar dari KMP. "Karena belum ada pernyataan resmi keluar dari KMP, maka kami tetap menganggap PPP adalah bagian dari integral KMP," kata Idrus kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan.

Idrus tidak hiraukan hasil Muktamar VIII PPP Surabaya yang menyatakan PPP menjadi bagian pemerintahan Jokowi-JK. Idrus mengatakan mahkamah PPP tidak mengakui hasil muktamar tersebut lantaran dilaksanakan sebelum islah antara Rommahurmuziy dan Suryadarma Ali terjadi.

"Mahkamah Syariah PPP sudah tentukan akhir bulan ini. Itu yang disampaikan ke kami sebagai koordinator KMP. Maka kita berpegang itu," kata Idrus.

KMP tidak khawatir kalau pun nantinya PPP menyeberang ke kubu Jokowi. Menurut Idrus, dengan atau tanpa PPP, KMP akan tetap bekerja sesuai konsep di parlemen.

"Bukan lagi jegal menjegal. Tapi koalisi yang mndorong produktivitas kerja politik," katanya.

KMP tidak akan mengintervensi sikap politik PPP. Idrus mengatakan PPP berhak menentukan apakah ingin bertahan di KMP atau menyeberang ke kubu Jokowi.

Menurutnya di KMP tetap berlaku aturan untuk tidak mencampuri urusan internal partai. "Persoalan internal partai menyangkut sikap, itu kan tidak boleh diintervensi, tetap independen, dan itu persoalan internal," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement