REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pasukan Kurdi tetap mengendalikan sebagian besar kota perbatasan Suriah Kobane dan kelompok garis keras Negara Islam (IS/ISIS) tak dapat maju dalam beberapa hari terakhir ini, kata seorang juru bicara militer Amerika Serikat Selasa (21/10).
Situasi ini masih "lemah", tetapi untuk saat ini, pasukan Kurdi masih menguasai wilayah mereka dan serangan udara AS telah memperlambat momentum kelompok IS, kata Laksamana John Kirby kepada wartawan.
"Situasi di Kobane masih tetap lemah. Kami menilai bahwa pasukan Kurdi di kota mengendalikan mayoritas kota," kata Kirby.
"Dikatakan bahwa pasukan ISIS (kelompok Negara Islam Irak dan Suriah) terus mengancam" dan masih memiliki pejuang dakam "beberapa kekuatan" di bagian kota, katanya.
"Kami sudah melihat ini sekarang selama beberapa minggu. Tentu saja dalam beberapa hari terakhir setidaknya, kita tahu ISIS belum membuat kemajuan di Kobane, "katanya. "Tetapi itu bisa berubah."
Pesawat AS terus melakukan penggerebekan semalam untuk mendukung pasukan Kurdi, setelah pesawat kargo Amerika C-130 menjatuhkan amunisi dan pasokan medis untuk pasukan Kurdi Senin pagi. Senjata-senjata kecil dan amunisi disediakan untuk pihak berwenang Kurdi di Irak.
Kobane, terletak dekat perbatasan Turki, telah menjadi fokus perhatian dunia dan berubah menjadi simbol berisiko tinggi dalam perang melawan kelompok IS.
Kelompok garis keras Sunni berjuang untuk memperluas area di bawah kendali mereka di Irak dan Suriah, sementara koalisi pimpinan AS sedang melakukan serangan udara dalam upaya menghentikan gerak maju mereka.