REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Tiga mobil meledak di beberapa kawasan di Baghdad, sedikitnya menewaskan 18 orang dan melukai 50 lainnya, menurut petugas keamanan dan medis, seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (22/10).
Dua ledakan menghantam tempat parkir sebuah restoran di sekitar Talbiyah dan ledakan terakhir berada di dekat patroli polisi, Selasa (21/10). Ledakan yang meledak di depan restoran, menghantam daerah tempat duduk di luar ruangan dan meninggalkan bercak darah di tanah.
Ketika insiden itu terjadi, salah seorang kerabat menangis meninggalkan korban di tempat kejadian dan menyalahkan pemerintah maupun politisi. "Dimana pemerintah, dimana transparansi dan demokrasi," teriaknya.
"Mereka membunuh warga sipil dengan berdarah dingin dan kita masih berbicara tentang demokrasi. Kami memilih mereka dan kini, kami menyesalinya." ujarnya.
Serangan-serangan terbaru dalam serangkaian pemboman itu, mayoritas menargetkan warga Syiah Irak. Yang mana, telah menyebabkan lebih dari 50 orang tewas dalam tiga hari. Untuk pemboman kali ini, tidak ada klaim langsung dari siapa pun dan mana pun.
Sebelumnya, serangan pembom bunuh diri telah menyerang masjid Syiah di Baghdad dan menewaskan sedikitnya 33 orang. Dan, semua serangan merupaka serangan dari kelompo radikal ISIS yang telah mengusai sebagian besar wilayah Irak maupun Suriah.