REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Suasana pelantikan Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla memberikan pesan kepada dunia. Bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang sukses.
"Karena peralihan kekuasaan berlangsung damai dan demokratis," jelas Presiden Religion for Peace Asia and Pacific Youth Interfaith Network (RfP-APYIN), Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/10).
Dia menegaskan, Indonesia bukan negara yang perlu diajarkan berdemokrasi dengan baik oleh negara lain. "Tetapi (Indonesia) negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan sangat menghormati perbedaan serta sangat demokratis," kata Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini.
Kesuksesan demokrasi Indonesia mencerminkan bahwa Islam di Indonesia sangat terbuka dengan praktek demokrasi mampu memberikan contoh bagi dunia, bahkan kepada barat sekalipun.
Hal ini menepis, stereotip dan islamofobia yang masih berkembang di Amerika dan Eropa, yang banyak merugikan umat Islam disana karena mengalami berbagai diskriminasi. "Bila ingin melihat wajah Islam yang sangat menghormati keragamaan dan menjadi toleransi, barat perlu lebih banyak memahami Islam di Indonesia, tidak hanya di Arab," ujar Dahnil, yang juga dosen Untirta, Banten ini.