REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung terancam mendapat sanksi menggelar laga tanpa penonton saat menjamu Mitra Kukar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Ahad (26/10). Hal ini dikeluarkan Komdis PSSI setelah adanya bobotoh Persib yang menyalakan flare serta nyanyian bernada rasis saat di laga Persib melawan Persebaya Surabaya, Rabu (22/10) sore.
Ketua Panpel Persib, Budhi Bram Rahman mengatakan usai laga Persib melawan Persebaya, Panpel Persib dipanggil untuk menemui Ketua Komdis Hinca Panjaitan yang juga menonton laga ini.
"Kebetulan di sana juga ada PP (pengawas pertandingan) dari PT Liga dan kami langsung diberitahu mengenai kejadian yang sering berulang," kata Bram usai pertandingan dikutip Liga Indonesia, Kamis (23/10).
Ancaman itu pun membuat pihaknya mencari pelaku pelanggaran tersebut. Sebab jika tertangkap pelakunya dalam dua hari ke depan, pihak Komdis bisa memberikan keringanan kepada Panpel Maung Bandung.
"Pelakunya disinyalir berbaju hitam, ada alat buktinya juga. Ya mereka yang berbaju hitam ini selalu menyalakan flare. Kita akan coba melakukan investigasi siapa pelaku di balik ini," jelas Budhi.
Sedangkan Ketua Komdis Hinca Panjaitan mengatakan Panpel Persib harus menemukan orang yang menyalakan flare dan diberi tenggat waktu hingga hari Jumat mendatang.
"Selain itu juga masih adanya nyanyian rasis dan menghina aparatur negara (polisi). Yang menyalakan flare kelompok yang memakai baju hitam dan kasus ini hampir sama dengan kejadian di Malang (Arema vs Semen Padang). Saya perintahkan segera Panpel Persib untuk mencari bukti dari kamera televisi dan foto. Karena ada yang memotretnya," kata Hinca.