REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Setelah kontroversi terkait pesta bir Oktoberfest dan program "Saya Mau Sentuh Anjing" di Malaysia yang dinilai melecehkan Islam, kini sebuah program kampanye yang melibatkan kaum lelaki mengenakan sepatu perempuan hak tinggi di negara itu menuai kecaman dari berbagai kalangan.
Beberapa organisasi non-pemerintah keagamaan menentang program yang diadakan oleh sebuah LSM perempuan tersebut dengan alasan Islam melarang kaum lelaki berpenampilan seperti wanita.
Presiden Majelis Perundingan Organisasi Islam Malaysia Mohd. Azmi Abdul Hamid seperti dikutip media di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan acara itu tidak wajar diadakan di Malaysia walaupun dengan alasan untuk membangkitkan kesadaran mengenai kekerasan atas wanita.
"Pihak yang merancang acara itu seharusnya mempertimbangkan hukum agama terlebih dulu," katanya.
Sebelumnya sebuah portal berita melaporkan bahwa LSM perempuan tersebut bakal mengadakan acara White Ribbon Campaign: Run and Walk 2014 di Padang Merbok pada 7 Desember mendatang.
Kampanye itu juga melibatkan kaum lelaki berjalan menggunakan sepatu hak tinggi yang dinamakan Men in heels: Walk mile in her shoes.
Badan fatwa Malaysia pada Oktober 2008 memutuskan bahwa perbuatan lelaki yang menyerupai wanita baik dari segi pakaian, penampilan dan tingkah laku serta naluri seksual seperti wanita adalah haram.