Kamis 23 Oct 2014 18:56 WIB

Merosotnya Harga Minyak Dunia tak Terlalu Berpengaruh

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Seorang kakek menunggu antrean pengisian BBM dengan membawa jeriken di SPBU Anjatan, Indramayu, Selasa (26/8).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang kakek menunggu antrean pengisian BBM dengan membawa jeriken di SPBU Anjatan, Indramayu, Selasa (26/8).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurunnya harga minyak tidak akan langsung berpengaruh terhadap tarif BBM. Paling tidak tarif tersebut akan berpengaruh tiga bulan setelahnya terhadap harga BBM.

Mantan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, apabila harga minyak dunia turun sampai 80 dolar AS harga rata-rata minyak Indonesia akan menjadi 95 dolar AS. (Baca: Meski Harga Minyak Turun, Tarif BBM Tetap Harus Dinaikkan)

Menurut Susilo, harga minyak 85 dolar AS itu, tarif solar masih Rp 11.500. harga solar berlaku sampai dengan tiga bulan mendatang. Harga minyak yang diolah kilang sekarang sebenarnya pembelian tiga bulan sebelumnya.

Efek penurunan harga minyak dunia berdampak pada minimal dua bulan ke depan. ''Pengiriman November diproses dua bulan lagi,'' kata dia kepada ROL, Kamis (23/10).

Susilo menerangkan, menurunnya harga minyak dunia tidak berefek signifikan terhadap penghematan subsidi BBM Rp 300 triliun.  Dia menerangkan, apabila tarif BBM bersubsidi dinaikkan Rp 2.000 akan menghemat Rp 92 triliun. Apabila dinaikkan Rp 3.000 maka bisa dihemat Rp 150 triliun.

Selain itu, kata dia, dengan kenaikan tarif BBM bersubsidi penyelundupan bisa semakin ditekan. Pasalnya, disparitas harga semakin tipis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement