REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua fraksi Partai Nasdem, Johnny G Plate, mengatakan tidak benar bahwa fraksi dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) ingin menghambat kinerja DPR. Ia mengatakan, tidak relevan jika KIH belum menyerahkan nama pada kesekjenan menyebabkan kinerja dewan terhambat.
Menurutnya mitra kerja DPR hingga saat ini belum ada. Sementara presiden Joko Widodo juga belum menentukan kabinetnya dan portofolio kabinet belum diumumkan. Sehingga, penyerahan susunan nama fraksi kepada kesekjenan tidaklah mendesak.
"Itu keliru, tidak relevan dan tidak mendesak. Itu kebohongan publik kalau bilang ada menyandera ini. Toh, mitra kerjanya juga belum ada. Portofolio kabinet belum diumumkan," kata Johnny, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/10).
Ia mengatakan, KIH ingin menyelesaikan persoalan dengan mengutamakan falsafah bangsa. Sebab menurutnya voting bukanlah budaya bangsa, namun yang harus utama adalah demokrasi berdasarkan musyawarah mufakat. Karena itu menurutnya, terkait dengan alat kelengkapan dan komisi, NasDem menginginkan diselesaikan dengan musyawarah.
"Kita mau membagi pekerjaan secara bersama-sama. Jangan kalah menang dan menang-menangan. Dan jangan semua persoalan bangsa ini dilakukan dengan voting," katanya.
Oleh karena itu, Nasdem akan menyerahkan susunan namanya tepat waktu. Ia menambahkan Nasdem memiliki kepentingan untuk pemerintah dan DPR agar bekerja secara efektif. Menurutnya, Nasdem akan menunggu agar penyelesaian itu dapat dilakukan secara musyawarah.
"Prinsip dasar sudah dikemukakan. Kita bangun bangsa secara musyawarah mufakat," tegasnya.